Jepang sebagai negara dengan kekuatan ekonomi terbesar ke-3 di dunia, menghadapi masalah polemik ganda dengan menghadapi tantangan dari tenaga kerja yang menurun dan populasi yang beruban.


              Populasi Jepang mencapai 125,5 juta pada 1 Oktober 2021. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebanyak 644 ribu jiwa dari tahun sebelumnya.Pada Juni 2021, Jepang telah melaporkan populasinya menurun sebesar 0,7 persen selama lima tahun terakhir. Jumlah ini membuat negara itu keluar untuk pertama kalinya sejak 1950 dari 10 negara teratas dunia dalam hal populasi.

             Populasi anak di negara itu juga menurun karena data terbaru menunjukkan Jepang mengalami penurunan selama 40 tahun terakhir. Hanya terjadi 831 ribu kelahiran pada tahun 2021, jumlah itu melampaui 1,44 juta kematian pada tahun itu.



              Menurut perkiraan yang disusun oleh Kementrian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang, jumlah orangtua berussia 65 tahun keatas di Jepang mencapai rekor tertinggi yaitu sebanyak 36,4juta dengan persentase 29,1 persen, yang merupakan tertinggi di dunia
 

               Banyak faktor yang menyebabkan melambatnya pertumbuhan penduduk jepang menjadi minus, antara lain tidak mau susah mengurus anak, kesulitan bekerja setelah punya anak, kurangnya kemapanan ekonomi, dan sebagainya.
                    
               Di lain pihak, Jepang harus meningkatkan jumlah pekerja asing menjadi 6,74 juta pada tahun 2040 untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi tahunan rata-rata 1,24%. Perkiraan kebutuhan jumlah pekerja itu berdasarkan skenario pertumbuhan tinggi bullish yang telah ditetapkan pemerintah dalam proyeksi jangka panjang.

Gas ke jepang nih?




Comments (1)

On 1 Juli 2022 pukul 23.41 , Anonim mengatakan...

gaaaaas, jika dapet restu orang tua