Bulan Desember 2020 akan diadakan pilkada serentak seluruh Indonesia.Sebelum dilakukannya pilkada, setiap calon legislatif akan melakukan kampanye.Nah, ada perbedaan antara kampanye Indonesia dan di jepang. Apa saja perbedaan tersebut?Berikut beberapa perbedaannya.



1   1.CARA BERKAMPANYE YANG UNIK

        Karena berkampanye melalui media sosial dan tv sangat sulit di jepang, maka banyak calon legislatif yang memakai cara berkampanye yang unik, seperti, menggunakan mobil van dan berkeliling kota sambil berpromosi, melakukan orasi di mobilnya, menggunakan selembaran dan relawan yang berpakaian unik.




1.     2. DISEDIAKAN SPACE BILLBOARD KHUSUS UNTUK KAMPANYE

        Berbeda dengan di Indonesia yang ketika musim pilkada, billboard,banner, spanduk, dan media promosi lainnya, bertebaran dimana-mana, baik di tiang, pohon, dinding dan banyak tempat lainnya. Di jepang, para kandidat tidak boleh menempel  media promosi di sembarangan tempat.Mereka disediakan tempat khusus untuk berkampanye, ukurannya sama, nomor urutnya diatur, dan ada jadwal kampanyenya secara bergiliran.



1.    3. UNDANG-UNDANG KAMPANYE YANG KETAT

            Undang- undang dari pemerintah yang ketat, menyebabkan banyak keterbatasan dalam berkampanye, seperti relawan calon legislatif maksimal 15 orang, selembaran maksimal yang dibagikan adalah 70.000 lembar, waktu berkampanye dibatasi dari jam 8 pagi hingga jam 8 malam, dan lainnya.


            Oleh karena itu,setiap calon legislatif berusaha sungguh-sungguh untuk mengajak orang memilihnya.Politik uang pun tidak mungkin terjadi dengan undang-undang yang ketat.Apakah Indonesia perlu menirunya?


Comments (0)