Pada tahun 2020 terjadi wabah penyakit yang menyerang seluruh dunia yaitu COVID-19. Seluruh Negara menderita, baik dari segi kesehatan, maupun ekonomi Negara yang terdampak.Termasuk jepang.Jepang dan seluruh negara di dunia berjuang untuk melawan pandemi ini. Ketika jepang sedikit demi sedikit berhasil melenyapkan penyakit ini di negaranya, maka timbul kebiasaan baru agar penyakit COVID-19 tidak menimbulkan korban lagi.

Gambar 1.New normal di jepang

             Termasuk kebiasaan baru dalam merayakan kelulusan siswa-siswi dari sekolah serta mendaftarkan calon siswa di sekolah baru.

             Dikutip dari Boredpanda, Business Breakthrough University (BBT University) melakukan wisuda online menggunakan robot dan ipad sebagai penampil wajah para wisudawan.robot tersebut dikendalikan oleh wisudawan dari jarak jauh.ini dilakukan untuk menerapkan physical distancing antar mahasiswa.Sedangkan mahasiswa lain dapat melihat dan mengucapkan selamat melalui aplikasi ZOOM.

Gambar 2.Wisuda di BBT University

               Alih-alih menggunakan kereta yang panjang dan penuh sesak untuk bekerja, ruang kerja seseorang sekarang adalah ruang makan, ruang tamu, ataupun kamar tidur.Pertemuan tatap muka telah digantikan dengan konferensi video secara online.Perjalanan pulang kerja yang memakan waktu, bisa dihemat dan digantikan dengan berkumpul dengan keluarga.

Work Life Balance? Now, Work Life Flexibility.

              Makan?Keperluan rumah?kesehatan?semua bisa dilakukan melalui layanan daring maupun toko online.kebiasaan ini dilakukan terus menerus dan menimbulkan budaya di berbagai Negara, termasuk jepang, maupun Indonesia.

Gambar 3.Work From Home jepang

              Bahkan otoritas dan pemerintah jepang sampai ‘menyewa’ jasa Hikikomori untuk mengajarkan kepada orang-orang awam, bagaimana cara hidup dan bertahan di dalam rumah dalam waktu yang cukup lama.

Gambar 4. Hikikomori di jepang disewa untuk dipekerjakan

               Kebiasaan baru ini tidak luput dari juga dampak negatif yang ditimbulkan. Seperti, interaksi antar manusia yang berkurang. Mau bagaimanapun, manusia tidak bisa sepenuhnya digantikan mesin.

               Begitulah pandemi ini mempengaruhi kehidupan manusia, semoga cepat berlalu, sehingga manusia bisa hidup kembali tidak sebagai ‘New normal’, tetapi sebagai ‘Old normal’



Comments (0)