Dapat dilihat dalam beberapa saat setelah pelonggaran pembatasan wilayah akibat COVID-19, demand terhadap olahraga, terutama bersepada bertambah.Adanya ‘booming’ bersepeda membuat jual beli sepeda dan komponennya meningkat akibat stok menipis, serta banyaknya pesepeda yang berlalu lalang dijalanan.
              Di jepang, bersepeda sudah menjadi bagian dari hidup.Bekerja, berolahraga, pergi ke sekolah, berekreasi, serta banyak hal lain.Dalam bahasa jepang, ‘Jitensha’ diartikan sepeda.
              Bagaimana jika dibandingkan negara lain, terutama jepang dalam bersepeda dan apa saja yang bisa diterapkan di indonesia?berikut ulasan lengkapnya dikutip dari jpninfo.com

1.     PERATURAN AWAL BERSEPEDA

        Hampir sama seperti di Indonesia, pertama-tama ketika bersepeda, harus berada di sisi kiri jalan raya. Saat di trotoar, dahulukan pejalan kaki ketika melintas dan harus mengayuh perlahan.
        Jika tidak tersedia jalur sepeda, maka kita harus bersepeda di jalan sisi kiri jalan raya mengikuti arus lalu lintas kendaraan.Sepeda harus punya lampu depan dan belakang yang menyala pada malam hari, dan selalu mematuhi rambu-rambu lalu lintas.
Anak-anak di 13 tahun ke bawah wajib mengenakan helm.



2.     LARANGAN

-Dilarang minum sambil bersepeda.
-Dilarang bersepeda 2 orang.
-Dalam beberapa area, dilarang memakai payung ketika hujan sambil bersepeda.
-Berbicara di telepon dan mendengarkan musik ketika bersepeda juga dilarang.
-Tidak boleh membawa sepeda di dalam kereta.


3.    HUKUMAN

-Hukuman  denda 50.000 Yen dan/atau 3 bulan penjara jika mengendarai sepeda dengan rem rusak atau mengendarai secara ugal-ugalan.
-Hukuman maksimal 5 tahun penjaran dan denda 1.000.000 Yen bagi pemabuk sambil mengendarai sepeda
-Denda sampai dengan 50.000 Yen apabila mengendarai sepeda sambil membawa paying, atau mengangkat telon dan mendengarkan music.
-Denda 20.000 Yen jika bersepeda membawa penumpang (kecuali anak kecil dibawah umur 6 thn dibolehkan).
-Tidak menyalakan lampu depan dan belakang pada saat malam hari di denda  sampai 50.000 Yen
-Mengendarai sepeda sejajar/ berdampingan di jalan, di denda 20.000 Yen
-Melanggar lalu lintas di denda 50.000 Yen.



4.     PARKIRAN SEPEDA

           Kita dapat menemukan banyak parkiran sepeda di berbagai tempat. Kebanyakan gratis. Beberapa juga gratis dengan waktu yang terbatas. Dan pastikan memarkir di tempat yang tepat, atau akibatnya sepeda akan ditertibkan.



5.     SEPEDA PERLU DIDAFTARKAN

           Jika kita membeli sepeda baru di beberapa toko lokal di Jepang, salesnya akan mendaftarkannya di departemen kepolisian prefektur atas nama kita dengan biaya tambahan 500 yen. Ini diperlukan, jika tiba-tiba sepeda hilang, dan kita perlu mencarinya.



             Aturan ini ditegakkan agar tidak saling merugikan diri sendiri dan orang sekitarnya.bisa diterapkan di negara mana saja. Betul kan?



             Pada tahun 2020 terjadi wabah penyakit yang menyerang seluruh dunia yaitu COVID-19. Seluruh Negara menderita, baik dari segi kesehatan, maupun ekonomi Negara yang terdampak.Termasuk jepang.Jepang dan seluruh negara di dunia berjuang untuk melawan pandemi ini. Ketika jepang sedikit demi sedikit berhasil melenyapkan penyakit ini di negaranya, maka timbul kebiasaan baru agar penyakit COVID-19 tidak menimbulkan korban lagi.

Gambar 1.New normal di jepang

             Termasuk kebiasaan baru dalam merayakan kelulusan siswa-siswi dari sekolah serta mendaftarkan calon siswa di sekolah baru.

             Dikutip dari Boredpanda, Business Breakthrough University (BBT University) melakukan wisuda online menggunakan robot dan ipad sebagai penampil wajah para wisudawan.robot tersebut dikendalikan oleh wisudawan dari jarak jauh.ini dilakukan untuk menerapkan physical distancing antar mahasiswa.Sedangkan mahasiswa lain dapat melihat dan mengucapkan selamat melalui aplikasi ZOOM.

Gambar 2.Wisuda di BBT University

               Alih-alih menggunakan kereta yang panjang dan penuh sesak untuk bekerja, ruang kerja seseorang sekarang adalah ruang makan, ruang tamu, ataupun kamar tidur.Pertemuan tatap muka telah digantikan dengan konferensi video secara online.Perjalanan pulang kerja yang memakan waktu, bisa dihemat dan digantikan dengan berkumpul dengan keluarga.

Work Life Balance? Now, Work Life Flexibility.

              Makan?Keperluan rumah?kesehatan?semua bisa dilakukan melalui layanan daring maupun toko online.kebiasaan ini dilakukan terus menerus dan menimbulkan budaya di berbagai Negara, termasuk jepang, maupun Indonesia.

Gambar 3.Work From Home jepang

              Bahkan otoritas dan pemerintah jepang sampai ‘menyewa’ jasa Hikikomori untuk mengajarkan kepada orang-orang awam, bagaimana cara hidup dan bertahan di dalam rumah dalam waktu yang cukup lama.

Gambar 4. Hikikomori di jepang disewa untuk dipekerjakan

               Kebiasaan baru ini tidak luput dari juga dampak negatif yang ditimbulkan. Seperti, interaksi antar manusia yang berkurang. Mau bagaimanapun, manusia tidak bisa sepenuhnya digantikan mesin.

               Begitulah pandemi ini mempengaruhi kehidupan manusia, semoga cepat berlalu, sehingga manusia bisa hidup kembali tidak sebagai ‘New normal’, tetapi sebagai ‘Old normal’